Ketua FWBS Soroti Kondisi Jalan Berlubang di Sabak Auh: Ini Mirip Bekas Jatuhnya Meteor

Ket foto; Jalan Provinsi Lintas Siak-Bengkalis, Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak, lubang-lubang besar bak "kawah meteor" menganga di sepanjang ruas jalan.

Pekanbaru, Rakyat45.com – Jika di langit ada meteor yang meninggalkan kawah, di bumi Riau, tepatnya di Jalan Provinsi Lintas Siak-Bengkalis, Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak, lubang-lubang besar bak “kawah meteor” menganga di sepanjang ruas jalan. Kondisi ini bukan akibat bencana alam, melainkan kelalaian manusia. Jalan yang seharusnya menjadi urat nadi perekonomian itu kini lebih mirip medan perang: berlubang, bergelombang, dan dipenuhi genangan air seperti danau.

Keluhan ini disuarakan langsung oleh Ketua Forum Wartawan Bukit Batu, Bandar Laksamana, dan Siak Kecil (FWBS), Darmayanto, A.Md, yang tak kuasa menahan kegeraman usai melewati jalan tersebut. “Ini sudah tidak manusiawi. Lubangnya dalam-dalam, seperti kawah bekas meteor jatuh. Kalau malam, bisa bahaya sekali untuk pengendara,” ujarnya saat diwawancarai, Selasa (14/05/2025)

Darmayanto didampingi Sekretaris FWBS, Andhika, menceritakan pengalamannya saat hendak menuju Pekanbaru. “Kami harus ekstra hati-hati. Mobil terpental, mesin bisa rusak. Ini jalan provinsi, tapi kenapa dibiarkan seperti kubangan kerbau?” tambah Andhika.

**Ironi Negeri Kaya yang Infrastrukturnya ‘Miskin’**  

Riau, provinsi yang menyumbang 22% produksi minyak nasional dan menjadi salah satu paru-paru dunia dengan hutannya, justru terpuruk dalam hal infrastruktur dasar. Data Kementerian PUPR 2023 mencatat, Riau masuk 5 besar provinsi dengan kondisi jalan terburuk di Indonesia. Di Sabak Auh, kondisi itu terasa nyata: jalan berlubang di titik strategis, seperti depan sekolah, pasar, dan perkebunan sawit warga.

“Kami heran, dana bagi hasil migas dan sawit begitu besar, tapi jalan seperti ini dibiarkan. Gubri harus turun tangan, evaluasi Dinas PU Provinsi yang mungkin hanya kerja di belakang meja,” tegas Darmayanto.

Andhika menambahkan, keluhan warga kerap diabaikan. “Sudah berkali-kami melapor ke dinas terkait, tapi tidak ada tindakan. Apakah pejabat PU Provinsi Riau tidak pernah turun ke lapangan?” ujarnya.

Panggilan untuk Gubri: “Jangan Hanya Bicara, Buktikan!”

Masyarakat menagih janji Gubernur Riau, Abdul Wahid (Gubri), yang kerap menyuarakan pentingnya pembangunan infrastruktur. Di media sosial, tagar **GubriTurunKeSabakAuh** mulai mencuat, diikuti foto-foto viral jalan berlubang yang disebut netizen sebagai “jalan neraka”.

“Pak Gubri, tolong lihat langsung. Jangan sampai ada korban jiwa karena jalan ini. Kami butuh tindakan, bukan sekadar retorika,” desak Darmayanto.

Dampak Ekonomi dan Ancaman Bencana

Kerusakan jalan ini bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga memukul ekonomi lokal. Biaya logistik melonjak karena kendaraan pengangkut harus memutar atau memperlambat laju. “Harga sembako di daerah terpencil jadi lebih mahal karena ongkos angkut naik 30%,” keluh Siti (38), pedagang di Pasar Sabak Auh.

Bahkan, musim hujan diperkirakan akan memperparah kondisi. “Lubang-lubang ini bisa jadi jebakan air. Kalau banjir, jalan akan seperti sungai,” kata Andhika.

Tuntutan Masyarakat: Evaluasi Total dan Transparansi Anggaran

FWBS bersama sejumlah LSM mendesak Gubri untuk:

1. Turun langsung ke lokasi untuk memantau kerusakan.

2. Mengevaluasi kinerja Dinas PU Provinsi Riau.

3. Memprioritaskan perbaikan jalan di Sabak Auh dan Siak Kecil dengan anggaran yang transparan.

“Riau tidak boleh terus jadi contoh buruk infrastruktur. Saatnya Pak Gubri buktikan komitmen,” pungkas Darmayanto.**

Pos terkait