Yogyakarta, Rakyat45.com – Selama bertahun-tahun, industri konveksi bertahan dengan satu senjata utama: harga murah. Namun memasuki era digital, senjata itu mulai tumpul. Konsumen berubah, cara membeli berubah, dan standar kepercayaan pun ikut bergeser. Jika tak berbenah, usaha konveksi rakyat berisiko tertinggal bahkan tergilas oleh zaman.
Peringatan tersebut disampaikan konsultan bisnis Rama Sahid dalam Seminar Gaya Bisnis 2026 yang digelar HAAP MEDIA bersama Guyub Sablon Bantul di Hotel Horison Emerald Yogyakarta, Minggu (14/12/2025).
Forum ini menjadi panggung kesadaran bagi pelaku usaha konveksi dan sablon bahwa masa depan industri tidak lagi ditentukan oleh harga, melainkan oleh identitas dan reputasi.
Rama Sahid menegaskan, pelaku usaha harus segera keluar dari jebakan perang harga. Menurutnya, bisnis yang tidak memiliki positioning yang jelas akan mudah dilupakan pasar, sebaik apa pun kualitas produksinya.
“Konsumen hari ini tidak sekadar mencari produk termurah. Mereka mencari vendor yang bisa dipercaya dan memiliki ciri yang kuat,” ujarnya.
Ia menyoroti pentingnya Unique Selling Point (USP) sebagai pembeda yang membuat usaha kecil tetap memiliki ruang hidup di tengah dominasi pemain besar. Diferensiasi, kata Rama, adalah jalan bagi UMKM untuk bertahan tanpa harus mengorbankan marjin dan martabat bisnis.
Lebih dari itu, Rama menekankan bahwa branding dan pemasaran digital kini menjadi wajah pertama sebuah usaha. Transparansi proses produksi, konsistensi kualitas, serta kehadiran digital yang aktif dinilai menjadi fondasi kepercayaan konsumen modern.
“Di era media sosial, bisnis dinilai dari apa yang terlihat. Proses yang jujur lebih kuat daripada promosi yang berlebihan,” tegasnya.
Seminar berlangsung interaktif, dihadiri peserta dari berbagai daerah, mulai dari Bantul hingga Lombok, Tangerang, dan Magelang. Diskusi berkembang hangat, menyingkap persoalan nyata yang dihadapi pelaku konveksi, dari tekanan harga hingga perubahan selera pasar.
Penyelenggara menyampaikan bahwa Seminar Gaya Bisnis 2026 akan menjadi agenda berkelanjutan, digelar setiap empat bulan dan dilengkapi kelas mingguan untuk pelaku usaha pemula.
Di tengah disrupsi yang tak terhindarkan, seminar ini menjadi penanda penting: bahwa industri konveksi lokal masih memiliki masa depan, asalkan berani meninggalkan pola lama dan melangkah ke arah bisnis yang lebih berkelas dan berkelanjutan.**





